Pagi all, kali ini ane mau berkomentar tentang Indomie, karena beritanya masih aktual –sebenarnya ane dulu pecinta indomie juga :D tapi sekarang gak lagi berganti mi ABC wkwkkwkw--- juga ada cerita menyedihkan berdasarkan pengalaman ane gan . Dulu ada seorang Ibu begitu sedihnya klo melihat kami lagi berkumpul --ane ma temen-temen yang lain gan--. Lalu ibu itu cerita klo dulu anaknya laki-laki, kuliah dan kost, sang ibu sering mengunjungi dan melihat anak itu berkumpul bersama temennya, becanda dan tertawa. Tapi anak sang ibu meninggal gan, karena kata dokternya ususnya rusak karena terlalu banyak makan Mie Instant.
Cekidot berita tentang Indomie yang udah ane rangkum dari berbagai sumber gan :
Indomi dikhabarkan ditarik peredarannya oleh Pemerintah Taiwan gan, karena mengandung dua zat berbahaya methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid, satu untuk kosmetik bukan untuk makanan yang satu lagi untuk pengawet makanan yang dilarang untuk dimasukkan dalam Mie Instant di Taiwan.
Tapi Menteri koordinator bidang perekonomian Hatta Rajasa mengatakan jika Pemerintah mau menarik peredaran tersebut seharusnya diadakan penelitian dari kedua belah pihak. Masih-masing Negara menyediakan tenaga ahlinya. Tidak asal tarik aja. Namun Menurut Bambang Mulyono -- cari tau dengan jarimu gan, siapa Bambang Mulyono-- PIhak Taiwan telah mengklarifikasi hal ini dari 4 bulan yang lalu. Jadi apakah pemerintah kita yang lamban menangani hal ini ???. Beda halnya pandangan dari Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani dia mengatakan bahwa Indomie nya tidak diekspor dari produsen langsung.
Ane jadi makin bingung gan, masing- masing membela kepentingan masing-masing.Pemerintah Taiwan Melindungi Rakyatnya, Menteri kita melindungi Produksi Dalam Negeri, Si PRodusen Melindungi Perusahaannya. ane juga mau melindungi perut ane yang belum sarapan gan.wkwkwwkk Kita tunggu perkembangannya aja gan, penting sarapan jangan dulu pake indomi, tapi pake mi ABC hahay !!!!
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar